Jakarta – Bank Mandiri menjadi sorotan dalam sidang evaluasi penyaluran stimulus ekonomi yang digelar pemerintah. Dalam kesempatan tersebut, Menteri Purbaya menyampaikan bahwa penyaluran kredit Bank Mandiri menunjukkan perkembangan positif, bahkan lebih siap dibandingkan dengan bank lain.

Menurut Purbaya, pihaknya melakukan inspeksi mendadak ke Bank Mandiri tanpa pemberitahuan sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk menilai kesiapan bank pelat merah tersebut dalam menyalurkan stimulus kepada sektor-sektor produktif.

“Ini semacam sidak dadakan. Mereka baru tahu tadi pagi ketika saya masuk. Tapi menarik, Bank Mandiri terlihat lebih siap dibandingkan BNI, mungkin karena sudah dengar-dengar ada bocoran dan mereka bersiap,” ujar Purbaya.

Ia menambahkan, dari dana stimulus yang telah digelontorkan pemerintah melalui Bank Mandiri, sekitar 70 persen sudah terserap ke masyarakat dan dunia usaha. Dana itu sebagian besar mengalir ke sektor properti dan otomotif, yang diyakini mampu mendorong roda perekonomian.

“Dari uang yang kita kasih, 70 persen sudah keserap. Hampir semua sudah berputar. Kreditnya juga tumbuh, dari 8 persen kini sudah hampir 11 persen, meski data terbaru belum genap satu bulan,” jelasnya.

Purbaya menilai, penyaluran kredit yang berjalan lancar ini merupakan sinyal positif bagi perekonomian nasional. Ia optimistis pertumbuhan ekonomi di kuartal keempat bisa menembus di atas 5,5 persen, lebih tinggi dari proyeksi awal.

“Kalau dilihat dari serapan stimulus ini, saya yakin ekonomi akan tumbuh lebih dari 5,5 persen di kuartal empat,” tegasnya.

Dalam pertemuan tersebut, Purbaya juga mengungkapkan bahwa Bank Mandiri kemungkinan akan mengajukan tambahan alokasi stimulus. Hal ini didasarkan pada kecepatan penyerapan dan potensi untuk menyalurkan dana lebih besar ke sektor riil.

Meski diskusi berjalan serius, suasana sidang tetap cair. Purbaya bahkan menyinggung soal “jamuan” yang ia terima dari pihak Bank Mandiri. Ia mengaku tidak mendapat sarapan khusus dari direksi Mandiri, berbeda dengan kunjungan ke institusi lain.

“Di Mandiri saya enggak dikasih sarapan tuh. Kayaknya direksi Mandiri kurang sigap dalam hal itu. Jadi saya cuma makan gorengan saja, itupun enggak sempat saya makan karena diskusinya menarik,” ujarnya sambil berkelakar.

Meski demikian, Purbaya menegaskan bahwa aspek non-formal seperti itu bukanlah hal utama. Yang terpenting, menurutnya, adalah bagaimana Bank Mandiri bisa menyalurkan dana stimulus secara tepat sasaran untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi.

“Yang kita harapkan adalah penyaluran kreditnya benar-benar sampai ke masyarakat dan dunia usaha. Kalau ada yang tidak benar, tentu harus kita suarakan,” pungkasnya.

Ke depan, pemerintah masih akan memantau perkembangan penyaluran stimulus di perbankan. Dengan capaian positif Bank Mandiri, diharapkan sektor perbankan lain juga bisa mempercepat realisasi kredit sehingga dampaknya terasa lebih luas bagi perekonomian nasional.


Sumber : INews http://youtube.com/watch?v=vhZUvoJbwSU

Google search engine

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here